Surabaya,http://radarreclasseering.com
Pameran dan bursa pusaka yang digelar di Fairway Nine Mall Surabaya menjadi ajang penting untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Acara yang berlangsung mulai 14 hingga 17 Agustus ini menampilkan berbagai koleksi pusaka, termasuk dua keris milik Presiden Prabowo Subianto yang menjadi daya tarik utama.
Rivo Cahyono, Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, mengungkapkan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengubah stigma negatif terhadap keris di kalangan generasi muda.
“Saya ingin generasi muda Indonesia bangga akan teknologi masa lalu. Keris adalah kreativitas leluhur kita, menggunakan rasa, karya, dan doa untuk sesuatu yang baik,” ujarnya, Kamis, (14/08/2025).
Menurut Rivo, kehadiran keris Presiden Prabowo menunjukkan dukungan beliau terhadap pelestarian budaya. “Ada dua keris yang dipercayakan kepada kami untuk dipamerkan sebagai wujud perhatian Presiden terhadap generasi muda yang melestarikan budaya. Keris ini juga dibawa beliau ke berbagai negara untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia,” tambahnya. Pameran ini rencananya akan menjadi acara tahunan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Bidang Sejarah dan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan RI, menjelaskan bahwa dua keris tersebut merupakan koleksi dari Patrisson Library. “Dua-duanya bergaya Bali, yang satu dari Bali Utara dan satunya lagi dari Bali Lungkung. Keduanya memiliki aspek historik yang sangat kental,” katanya.
Basuki menambahkan bahwa keris-keris ini sering dipamerkan di berbagai daerah sebagai wujud kepedulian Presiden terhadap budaya perkerisan.
“Keris ini menjadi bagian dari kehadiran beliau, spirit beliau, yang juga melalui dukungan dari Menteri Kebudayaan, bahwa pemerintah senantiasa terbuka untuk bersinergi dengan semua pihak dalam kegiatan pelestarian budaya,” pungkasnya.
Pameran ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kebanggaan generasi muda terhadap warisan budaya Indonesia, serta mempererat sinergi antara pemerintah, komunitas, dan seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan pusaka bangsa. *(Rhy)