Jember,http://radarreclasseering.com –Antusias warga RW 10 Desa Jombang menggelar kegiatan Bari’an makan bereng jelang malam 17 Agustus, dan sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke- 80. Kegiatan Bari’an dilaksanakan setiap 1 tahun sekali oleh warga RW 10 Desa / Kecamatan Jombang Kabupaten Jember Jawa Timur. (Sabtu, 16/08/25)
Berlangsungnya kegiatan Bari’an warga RW 10 diawali dengan Upacara pengibaran bendera sang saka Merah Putih dengan berpakaian adad tradisional, usai Upacara dilanjutkan bertawasul, pembacaan Yasin, serta Tahlil di tutup dengan doa, untuk mengenang para jasa pahlawan yang telah gugur memperjuangkan Bangsa Indonesia.
Selanjutnya rangkaian tausiyah agama disampaikan oleh KH Zainal Arifin selaku Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Jombang. Dan inti dari tausiyah tersebut juga berkaitan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 80 yaitu 17 Agustus, agar warga masyarakat tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa indonesia 1945. Disisi lain memberikan tambahan pengetahuan ilmu tentang kehidupan atau perilaku pada diri manusia, bahwa setiap diri manusia dan pastinya memiliki suatu permasalahan dalam hidupnya. Dan oleh karenanya kita sebagai mahluk Allah yang masih diberi akal sehat dan umur panjang jangan sampai meninggalkan atau melupakan kewajiban Sholat 5 waktu.
Sholat 5 waktu itu adalah salah satu dari rangkaian kedua dari bab (Rukun Islam), yang hukumnya wajib untuk kita kerjakan bersama. Dan walaupun kita dalam kesibukan segala hal aktifitas seperti pekerjaan hari-hari juga merupakan sebagian dari kewajiban diri kita, tetapi jangan sampai meninggalkan sholat 5 waktunya. Setelah sholat meminta kepada Allah Swt, walaupun setan menggoda manusia disegala penjuru kanan, dan kiri, depan, belakang, tetapi ada yang tidak terkonsep oleh setan yaitu diatas dan di bawah. Dan selama kita mau bersujud ke bawah, dan setelah itu menandangkan tangan kita ke atas maka akan diampuni oleh Allah Swt, walaupun semesal perbuatan itu nakal.
Jangan sampai tidak sholat 5 waktu 17 rakaat, Ojo lali nganti ninggal sholat, berarti kurang peduli terhadap kemerdekaan , dan tidak peduli pada pejuang-pejuang kita yang sudah susah payah bersimbah darah, demi mempertahankan bangsa kita ini yakni (Indonesia), untuk mengusir para penjajah di bangsa kita ini.
Bari’an malam ini juga sebagian rangkaian HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 80, dan juga ada kaitan dengan bab sholat dengan jumlah keseluruhan yaitu ada 17 rakaat. Dan juga tidak lepas dari 17 Ramadhan yaitu Nuzulul Quran , jadi apa yang menjadi beban pada diri kita Al-Quran sudah menjawab kesemuanya, dan semua pasti mendapat ujian dari Allah Swt.
Ringkasnya,. Mari kita bersama-sama mendoakan kepada leluhur kita yakni para pejuang-pejuang yang telah gugur mendahului kita semua yang telah memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dan mudah-mudahan arwah para pejuang amal serta ibadahnya di terima di sisi Allah Swt dan sekaligus di tempatkan di surga firdaus Aamiin.
“Sugianto selaku Ketua RW 10 menyampaikan, ini acara Bari’an setiap tahun di laksanakan disini, bertujuan adalah untuk mengajak warga bersatu lebih guyub, kompak lagi dan semangat untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 80 tahun ini 2025.
Tadi sudah kita secara bersama-sama bertawasul, juga baca Yasin, dan Tahlil, dan di tutup dengan doa yaitu bertujuan untuk agar para pejuang-pejuang atau para pahlawan yang telah gugur di medan laga ini, mendapatkan tempat yang lebih layak disisi Allah Swt.
Bari’an malam ini di selenggarakan setiap 1 tahun sekali, karena warga kami sangat peduli sekali dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan hal ini kami selaku Ketua RW 10 melakukan penarikan dana pada warga untuk momen acara Bari’an, jadi setiap warga kami hanya kami pintai 5 ribu rupiah setiap 1 bulan sekali.
Alhamdulillah dana yang kami kumpul kan hasil penarikan tiap bulannya dengan mencapai sekitar 6 jutaan, dan sehingga acara Bari’an malam ini bisa terlaksana dengan baik, semua atas antusias warga kami kususnya RW 10 ini. Dan harapan kami semoga bagi RW yang lain juga bisa melaksanakan kegiatan HUT Kemerdekaan RI seperti malam ini”Ujar Sugianto.
“Amarul sebagai Ketua peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke- 80 di RW 10, kita malam ini melaksanakan acara Bari’an dan juga melestarikan budaya jaman dahulu, dan Bari’an doa bersama baik di perempatan jalan dan di jalan dan sebagainya, dan ini merupakan wujud syukur kami kususnya yang ada di RW 10.
Kami juga mensyukuri kemerdekan Republik Indonesia ini menjadi kewajiban kami untuk mengisi pembangunan selanjutnya, tentunya mendoakan para pahlawan yang telah gugur begitu.
Harapan kami di RW 10 lebih berharap di tingkatkan kekompakan, persatuan dan mudah-mudahan kedepannya lebih luas lagi di seluruh Indonesia.
Ini lebih kompak lagi, bersatu lagi, dan karena disaat ini dengan sosial media seperti ini banyak ujian untuk negara yang tertimpa ini. Dan Alhamdulillah Bari’an kita laksanakan disini setiap 1 tahun sekali, dan ini mengawali Agustusan dan di lanjutkan acara lomba-lomba untuk anak-anak dan untuk ibu atau bapak.
Insyaallah pada tanggal 30 Agustus nanti yaitu acara terakhir yaitu (Resepsi), dan Alhamdulillah di RW 10 ini meliputi 3 RT, yaitu RT. 01, 02 dan 03 kita kompak semua, dan alhamdulillah warga kami kususnya malam hadir disini sekitar 300 orang lebih dan antusiasnya luar biasa “Tambahnya Amarul.
(Indra)