Jember,http://radarreclasseering.com –radarreclasseering.com- Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat merespons krisisnya Bahan Bakar Minyak (BBM), yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Karena kelangkaan bahan bakar di sejumlah SPBU telah memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.
Bupati Jember Muhammad Fawait, S.E, M. Sc, menjelaskan bahwa kelangkaan tersebut bukan disebabkan oleh kekosongan stok, melainkan tersendatnya distribusi akibat kemacetan. Penutupan jalan nasional membuat truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) sulit mencapai Jember tepat waktu.
“Kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak bisa bergerak lancar disebabkan karena macet, hal tersebut yang menyebabkan keterlambatan pengisian ke setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)” ujar Fawait dalam pernyataan resminya, Senin (28/7/2025).
Menurut Bupati, solusi sementara telah dilakukan dengan mengalihkan jalur distribusi. Kini, pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kearah Kabupaten Jember dilakukan dari beberapa kota besar seperti Malang, Surabaya, hingga sampai Solo, bukan hanya saja dari Kota Banyuwangi.
“Kami mengatur ulang rute pengiriman dan menambah armada agar pengisian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar bisa segera kembali menjadi normal,” imbuhnya.
Dalam mengatasi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Jember juga telah berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina, termasuk meminta mereka untuk turun langsung memantau distribusi di lapangan. Bupati Jember Muhammad Fawait, S.E, M.Sc, juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir.
“Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) secara keseluruhan mencukupi. Sekarang hanya tinggal memastikan pengirimannya bisa sampai tepat waktu,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Pemerintah berkomitmen menjaga agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga akan mengevaluasi jalur distribusi dan meminta perhatian khusus dari pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun dari Pusat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” pungkasnya.
(Indra)