Surabaya,http://radarreclasseering.com
–Aksi demo solidaritas yang berujung ricuh pada Jumat sore (29/08/2025) memberikan dampak signifikan bagi sejumlah sektor ekonomi di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Beberapa warung makan hingga restoran cepat saji terpaksa menutup operasional mereka akibat aksi anarkis tersebut.
Bahkan, para karyawan restoran cepat saji berinisiatif memblokade dan menjaga pelanggan yang masih berada di dalam restoran, menunggu aksi demo mereda.
Setelah dipukul mundur oleh aparat kepolisian gabungan dari Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya, ratusan massa aksi solidaritas atas dugaan kekerasan oleh aparat di depan Gedung Grahadi Surabaya melarikan diri.
Kondisi ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Sejumlah warung makan dan restoran terkena imbasnya.
Galang Ardi, salah satu karyawan restoran Burger King, dengan sigap berjaga di depan pintu masuk restoran dan memblokade akses masuk, demi mencegah massa merangsek masuk dan membahayakan pelanggan yang masih berada di dalam.
“Kami sengaja berjaga di depan pintu masuk restoran dan memblokade pintu masuk agar massa tidak merangsek demi keamanan para pelanggan yang masih ada di dalam. Pihak manajemen juga memutuskan untuk tutup demi keamanan pelanggan dan karyawan,” ujar Galang Ardi.
Aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan kecaman atas tindakan kekerasan aparat penegak hukum yang menewaskan seorang pengemudi ojek online di Jakarta pada hari sebelumnya.
Para pengunjuk rasa menuntut Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada aparat yang terlibat dalam insiden yang menewaskan Ojol di Jakarta. *(Rhy)