Jateng,Banjarnegara,http://radarreclasseering.com — Sedikitnya 500 siswa-siswi SD Negeri 1 Krandegan, mengikuti kegiatan cek kesehatan gratis.Senin, (4/8/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai gangguan kesehatan pada anak usia sekolah.
Pemeriksaan meliputi status gizi, kesehatan gigi, mata dan telinga, tekanan darah, skrining jiwa, hingga deteksi risiko penyakit berdasarkan kelompok usia.
Sebanyak 209 siswa dari 18 rombongan belajar (rombel) SD Negeri 1 Krandegan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, dr. Latifa Hesti Purwaningtyas, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Launching cek kesehatan dimulai di SD di Krandegan, dan akan diikuti oleh seluruh sekolah di 20 wilayah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara hingga Desember 2025.
“Melalui deteksi dini, kita bisa mencegah stunting, obesitas, gangguan penglihatan, pendengaran, anemia, maupun penyakit menular seperti TBC dan cacingan,”ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, program ini juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan, menyikat gigi, dan menjaga kebersihan tubuh.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara, Teguh Handoko, menyambut baik kegiatan ini.
“Dengan cek kesehatan gratis ini, anak-anak bisa memulai tahun ajaran baru dalam kondisi fisik yang prima dan lebih sadar terhadap pentingnya hidup sehat,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga berperan dalam mendukung terwujudnya sekolah sehat dengan melibatkan guru dan orang tua dalam membangun budaya sadar kesehatan.
Data hasil pemeriksaan juga menjadi bahan evaluasi dan rujukan bagi penanganan medis lanjutan jika ditemukan masalah kesehatan pada siswa.
Salah seorang siswa kelas V, Calya, menyatakan senang sekali mengikuti cek kesehatan di sekolahnya.
“Alhamdulillah sudah diperiksa oleh Ibu Dokter dan semuanya baik, Cuma kuku-kuku saya masih panjang, jadi harus dipotong kukunya biar nggak jadi kuman,” ujarnya dengan lugu.
(Ugl/mjp/awi)