Surabaya,http://radarreclasseering.com
Hampir tak terkira rasa syukur yang membuncah dari 380 jemaah haji asal Banyuwangi, kloter 44, saat mereka akhirnya menginjakkan kaki di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu sore (25/06/2025).
Perjalanan pulang mereka dari Tanah Suci sempat diwarnai kecemasan dan penantian panjang akibat konflik Iran-Israel yang memanaskan situasi Timur Tengah. Jadwal kepulangan yang semula dijadwalkan Selasa siang, (24/06/2025), terpaksa ditunda karena penutupan sementara Bandara Muscat di Oman demi keamanan.
“Rasanya lega sekali, Mas. Kami sempat takut penerbangan dibatalkan,” ungkap Mubarok, salah satu jemaah haji kloter 44, dengan suara bergetar menahan haru. Ia mengaku sempat khawatir tak bisa segera berkumpul kembali dengan keluarga tercinta setelah menunaikan ibadah haji.
Kecemasan serupa juga dirasakan Sri Wahyuningsih, jemaah haji lainnya. “Meskipun di Jeddah kami mendapat fasilitas hotel mewah, tetapi hati tetap was-was. Kami terus berdoa agar bisa segera pulang dan bertemu keluarga,” tuturnya.
Meskipun sempat tertahan dan mengalami keterlambatan, para jemaah haji tetap bersyukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pihak terkait yang telah berupaya keras memfasilitasi kepulangan mereka.
Ketegangan selama penundaan penerbangan diimbangi dengan rasa syukur yang mendalam saat pesawat akhirnya mendarat di Surabaya.. Sementara itu, kloter 43 yang juga terdampak konflik Iran-Israel dijadwalkan tiba di Indonesia Kamis malam, (26/06/2025) besok.*(Ayu)